:: +_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+ ::

:: NEWBIE :: BLOG :: LEAVE :: ME :: A :: COMMENT ::

Jumat, Agustus 27, 2010

Info Dasar Mengenai Kamera Digital SLR

Salam, saya adalah seorang yang baru saja memulai untuk belajar foto dan kali ini saya akan coba untuk share mengenai info dasar mengenai kamera digital SLR atau yang sering kita sebut DSLR. Info ini saya dapatkan pada saat browsing ke forum kaskus dari seorang member dengan id rakasara.

Kamera DSLR (digital single-lens reflex) adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju viewfinder optikal yang berada dibelakang kamera.

Cara kerja DSLR adalah sebagai berikut: untuk tujuan melihat objek, cermin akan memantulkan cahaya yang datang dari lensa menuju keatas dengan sudut sekitar 90 derajat. Kemudian cahaya dipantulkan oleh pentaprisma ke mata fotografer. Selama proses pengambilan foto, cermin akan bergerak membuka keatas dan jendela rana membuka yang memungkinkan lensa memproyeksikan cahaya menuju ke sensor.

Karakter utama DSLR adalah:
1.Apa yang kita lihat adalah apa yang lensa lihat. “what you see is what you get”.
2.Lensa dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan.
3.Biasanya memiliki ukuran sensor yang besar yang akan menghasilkan gambar lebih baik.
4.Jeda waktu (lag time) jauh lebih singkat dibandingkan kamera biasa.

Komponen Utama Kamera DSLR

Komponen Utama Kamera DSLR

Komponen Utama DSLR:
1.Sensor
Jika dalam kamera analog kita mengenal film sebagai media perekam data, maka dalam kamera digital kita menyebutnya sensor. Sensor berfungsi menangkap signal cahaya yang berasal dari lensa ketika tombol shutter ditekan. Ada berbagai macam sensor yg ada di pasaran, antara lain CMOS, CCD, dan LIVEMOS.

2.Shutter
Shutter adalah alat dalam komponen kamera yang berfungsi sebagai penentu ketajaman pada sebuah foto. Alat ini bekerja dengan cara membuka dan menutup signal cahaya yang datang dari lensa. Saat kita memotret sebuah objek pada siang hari yang terik maka kita membutuhkan shutter cepat guna membatasi cahaya yang masuk ke sensor sebab pada siang hari cahaya sangat berlimpah. Lain halnya jika di malam hari, shutter akan bergerak lambat karena signal cahaya sangat lemah.
Kecepatan normal shutter adalah 1/125detik.

3.Lensa
Dalam sebuah kamera, lensa ibarat mata bagi manusia. Dalam sebuah lensa terdapat berbagai macam optik. Masing – masing optik memiliki kinerja yang saling berhubungan. Diafragma tertanam di dalam lensa. dan bertugas mengatur ruang tajam ( Depth Of Field ) sebuah foto.

4.Viewfinder
Viewfinder adalah jendela untuk membidik sebuah objek, di dalamnya berisi informasi setting dan parameter kamera.

5.Penyimpan data
Setelah foto direkam oleh sensor maka sensor akan memproses foto itu dan kemudian akan di simpan dalam media penyimpan data. Media penyimpan data dalam DSLR adalah kartu memori, yang biasa dipakai adalah model CF card dan SD card.

Setelah kita tahu komponen utama dalam DSLR maka kita juga akan belajar cara mengatur fungsi kerja kamera DSLR. Memotret dengan kamera DSLR tidaklah semudah memotret dengan kamera saku digital, sebab DSLR memiliki berbagai settingan yang rumit. Antara lain:
1.White Balance ( WB )
Adalah keseimbangan cahaya yang mempengaruhi pencahayaan dalam sebuah foto. White balance disesuaikan dengan kondisi pencahayaan disekitar objek. Macam- macam white balance adalah daylight, shadow, tungsten, cloudly, dan auto. Jika memotret dengan bantuan pencahayaan sinar matahari, kita dapat menyettingnya menjadi daylight. Kesalahan dalam menentukan white balance berakibat warna dalam sebuah foto tampak tidak realistis.

2.ISO sensitivity
Bertugas mengatur kepekaan penerima cahaya. Tidak membuat agar sensornya menjadi lebih peka tetapi mengatur penguatan signal cahaya. Akibatnya noise juga ikut meningkat bila menggunakan ISO tinggi, dan akan mengurangi detail pada foto. Rentang ISO dalam DSLR berbeda – beda antara 80 – 6400. Semakin rendah ISO yang digunakan maka semakin halus gambar yang diciptakan tetapi ISO rendah hanya memungkinkan dipakai apabila pencahayaan dalam keadaan baik yaitu pada siang hari dengan cahaya matahari terik. Sebaliknya jika menggunakan ISO tinggi maka gambar yang dihasilkan akan terlihat kasar. ISO tinggi hanya dipakai apabila memotret dalam cahaya yang sangat minimal dan hanya dipakai untuk memotret objek yang bergerak cepat.

3.Shutter speed
Shutter speed adalah kunci utama dalam menangkap objek dalam sebuah foto. Tanpa shutter speed yang memadai maka hasil foto tidak akan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bereksperimen dengan shutter speed dapat menjelaskan apa yang ada dalam sebuah foto yang kita ambil.

Ada beberapa tehnik dalam fotografi yang bermain dengan shutter speed:

Menantang gelap : foto ini seharusnya lebih gelap karena diambil pada malam hari, tapi karena menggunakan shutter speed 1/25detik maka hasilnya akan demikian.

Menantang gelap : foto ini seharusnya lebih gelap karena diambil pada malam hari, tapi karena menggunakan shutter speed 1/25detik maka hasilnya akan demikian.

Motion : foto ini akan terlihat datar bila menggunakan shutter speed normal, tapi dengan kecepatan 1/30detik foto ini terasa memiliki motion.

Motion : foto ini akan terlihat datar bila menggunakan shutter speed normal, tapi dengan kecepatan 1/30detik foto ini terasa memiliki motion.

Ruang gerak flash : karena cahaya pada siang hari terlalu kontras maka gunakan saja kecepatan 1/60detik dan flash untuk mengatasi kontras cahaya. 1/60detik adalah kecepatan yang ideal antara shutter speed dan Flash.

Ruang gerak flash : karena cahaya pada siang hari terlalu kontras maka gunakan saja kecepatan 1/60detik dan flash untuk mengatasi kontras cahaya. 1/60detik adalah kecepatan yang ideal antara shutter speed dan Flash.

Freeze! : momen seperti ini merupakan tantangan bagi fotografer,karena semua berlangsung sangat cepat.

Freeze! : momen seperti ini merupakan tantangan bagi fotografer,karena semua berlangsung sangat cepat.

4.Aperture/diafragma
Aperture atau yang sering disebut diafragma berada dalam sebuah lensa. Diafragma ini bertugas mengatur ruang tajam ( Depth Of Field ) dalam sebuah foto. DSLR dapat mengatur diafragma secara manual sesuai dengan kebutuhan pemotretan.

DOF Luas f/22 : memotret arsitektur bangunan membutuhkan DOF luas untuk menajamkan seluruh karakter dari bangunan tersebut.

DOF Luas f/22 : memotret arsitektur bangunan membutuhkan DOF luas untuk menajamkan seluruh karakter dari bangunan tersebut.

DOF Sempit f/5,6 : dalam foto ini antara foreground dan background akan terpisah yaitu dengan menggunakan DOF sempit maka kita dapat mengkaburkan bagian foto yang tidak kita perlukan dan hanya tajam pada bagian yang menjadi titik fokus pada foto.

DOF Sempit f/5,6 : dalam foto ini antara foreground dan background akan terpisah yaitu dengan menggunakan DOF sempit maka kita dapat mengkaburkan bagian foto yang tidak kita perlukan dan hanya tajam pada bagian yang menjadi titik fokus pada foto.

Sumber: Kaskus.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar